Vaksin pfizer dan Moderna Tidak Perlu Bosster
Dalam sebuah study New England Journal of Medicine, vaksin covid-19 dari Pfizer, Moderna dan Johnson dan Johnson masih memperlihatkan pertanda tanggapan imun yang kuat sampai delapan bulan sesudah suntikan tanpa booster.
Pada study itu, sama seperti yang diambil dari Antaranews, beberapa periset mendapati pertanda yang memperlihatkan jika ke-3 vaksin itu hasilkan pelindungan yang kuat an bertahan lama dari resiko keparahan penyakit.
Hasil analitis memperlihatkan ketidaksamaan pada langkah vaksin hasilkan anti-bodi. Pada vaksin pfizer dan Moderna naik dan turun secara cepat. Dan anti-bodi Johnson dan Johnson lebih konstan dari hari ke hari.
"Di bulan ke-8, tanggapan anti-bodi sepadan untuk ke-3 vaksin ini," terang Direktur Pusat Riset Virologi dan Vaksin di Beth Israel Deaconess Medical Center, Dr. Dan Barouch, seperti diambil dari Abc News.
Di proses pembikinannya, vaksin Pfizer dan Moderna memercayakan tipe tehnologi yang serupa, yakni mRNA. Sementara Johnson dan Johnson memakai tehnologi vector virus. Pada ke-2 tehnologi ini memacu beragam tipe tanggapan imun.
Anti-bodi sebagai protein yang menantang virus pada darah menjadi satu diantara tanda-tanda vaksin bekerja. Tapi anti-bodi cuman salah satunya sisi dari tanggapan imun badan keseluruhannya.
Study terkini ini jadi yang pertama memperbandingkan bukan hanya anti-bodi, tetapi juga sel-T pada ke-3 vaksin. Sel-T jadi sisi penting dari mekanisme kebal, dan mungkin saja tawarkan pelindungan yang lebih bertahan lama bahkan juga sesudah anti-bodi turun.
"Tanggapan sel-T peluang berperan pada pelindungan vaksin pada penyakit kronis. Tanggapan sel-T relatif konstan untuk ke-3 vaksin sepanjang 8 bulan," tutur Barouch.
Direktur penyakit menyebar di South Shore Health, Dr. Todd Ellerin menjelaskan, makin tinggi titer anti-bodi penetralisir, makin terlindung anda dari infeksi.
Menurut Todd, berikut argumen ada keuntungan pemberian dua jumlah vaksin mRNA dibanding dengan jumlah tunggal Johnson dan Johnson dalam menahan infeksi.
Tetapi, saat bicara mengenai penyakit kronis, ditambah wabah covid-19 yang belum ada titik jelasnya, karena itu vaksin-vaksin yang ada sama luar biasanya untuk menahan covid-19 makin meluas.