Joko Anwar Sutradara Film Piala Oscar Ke 93
Film 'Perempuan Tanah Jahanam' akan menjadi wakil dari Indonesia untuk berlaga di Piala Oscar.
Hal itu berdasarkan keputusan dari Komite Seleksi Oscar Indonesia (The Indonesian Oscar Selection Committe) yang memilih film 'Perempuan Tanah Jahanam' sebagai utusan resmi Indonesia.
Untuk berlaga di ajang Piala Oscar ke-93 tahun 2021 untuk kategori The International Feature Film Award.
Pencapaian ini pun menjadi prestasi tersendiri bagi film yang disutradarai Joko Anwar tersebut.
Mengingat ajang Piala Oscar sendiri merupakan penghargaan bergengsi untuk karya dalam industri film.
Film 'Perempuan Tanah Jahanam' merupakan produksi bersama Base Entertainment, Ivanhoe Pictures, CJ E&M division, dan Rapi Films.
Film itu bercerita tentang Maya (Tara Basro) jatuh bangun hidup di kota tanpa keluarga, ia hanya memiliki sahabat bernama Dini.
Saat usaha bersama mereka membutuhkan modal lebih, Maya yang mendapatkan informasi bahwa dia mungkin memiliki harta warisan dari keluarganya yang kaya di desa, membuatnya pergi mengunjungi kampung lainnya.
Film yang dirilis 17 Oktober 2019 termasuk dari 59 film Indonesia yang dinilai oleh komite.
Keputusan itu diambil dalam rapat terakhir komite 15 Oktober lalu.
Komite Seleksi Oscar Indonesia yang dibentuk oleh pengurus Persatuan Perusahaan.
Film Indonesia ( PPFI) terdiri atas 13 anggota yang diketuai oleh sineas Garin Nugroho.
Mereka : Alim Sudio, Tya Subiakto, Benni Setiawan, Widyawati, Chand Parwez Servia, Yudi Datau, Deddy Mizwar, Zairin Zain, Garin Nugroho, Hanung Bramantyo, Ilham Bintang, Sentot Sahid, dan Tittien Wattimena.
Komite mulai bekerja 10 September lalu.
Seperti diketahui, Indonesia mulai berpartisipasi mengikuti ajang Piala Oscar untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik sejak 1987.
Penghargaan diberikan setiap tahun oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences untuk film panjang yang diproduksi di luar Amerika Serikat yang sebagian besar berisi non -Dialog bahasa Inggris.
Hingga tahun 2019, dua puluh satu film Indonesia ikut berlaga dalam Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik, namun tidak ada satupun yang berhasil masuk dalam nominasi penghargaan tersebut.
Panitia Oscar telah mengundang industri film dari berbagai negara untuk mengirimkan film terbaik mereka ke Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik sejak 1956.
Komite Penghargaan Film Berbahasa Asing mengawasi proses dan meninjau semua film yang dikirimkan.
Setelah itu, mereka memberikan suara melalui pemungutan suara rahasia untuk menentukan lima nominasi untuk penghargaan tersebut.